Breaking

Minggu, 12 Maret 2017

Nikmat Ngentot Bersama ABG Perawan

Nikmat Ngentot Bersama ABG Perawan
Suatu siang, aku sedang terburu-buru karena dipanggil bos untuk mempersiapkan syogaan kepada tamu yang datang dari Batam, tanpa sadar aku berpapasan dengan Shela yang sedang berjalan sambil memain hp tanpa memperhatikan jalan sehingga terjadi tabrakan tanpa sengaja antara aku dan dia. Tubuhnya tinggi bila dibanding dengan wanita biasa kira-kira 170 cm plus sepatu tinggi, soalnya tubuh ku juga seperti itu, secara reflek aku memeluk tubuh nya karena takut terjatuh. Dalam dekapanku terasa harum parfum yang membuat darahku berdesir mengalirkan hawa nafsu hingga keubun-ubun.

Nikmat Ngentot Bersama ABG Perawan

"Duh, maaf mas Yogi. Aku gak liat, ini sambil baca e-mail kerjaan dari bapak" ucap Shela memelas.

"Iya, gapapa mba Shela. Aku juga terburu-buru dipanggil si bapak soalnya hehhe" jelas ku sambil pamit untuk ke ruangan bapak bos.

Setalah itu kami pun kembali bekerja dengan kesibukan masing-masing dan tidak memikirkan tabrakan yang tadi. Kira-kira setengah jam sebelum jam kerja berakhir, aku hubungi dia lewat telepon untuk mengajak nonton dan kebetulan filmnya bagus sekali. Eh ternyata dia setuju dengan ajak kan ku yang hanya berdua saja.

Selama dalam perjalanan ke tempat tujuan kami mengobrol tidak karuan dan tertawa terbahak-bahak. Dan tanpa rasa ragu aku bertanya kepada nya, apakah dia sudah punya pacar?! Dia pun menjawab baru putus 4 bulan yang lalu makanya dia memutuskan untuk pindah ditempatku. Kupikir dia ini lagi labil dan kebetulan sekali aku mau mendekatinya.

Setelah membeli karcis dan makanan kecil kami masuk ke dalam gedung yang masih sepi..
Biasanya juga memang sepi sihh..
Aku mengambil posisi ditengah dan boleh pilih tempat kata penjaga nya.

Sesaat filmpun dimulai.. tanganku mulai menyentuh tangannya, dia masih membiarkannya.
Mulailah pikiran kotor ku, kuremas halus tangannya, dia pun hanya membalasnya dengan halus, ku dekatkan wajahku ke telinganya, nafasku mulai masuk melalui lubang telinganya yang sedikit terhalang oleh rambutnya yang harum.

Ku beranikan untuk segera mencium leher nya.. dia pun mendesah, "aaahhhh...." kuarahkan ke pipi lalu ke mulutnya... pertama kali dia menutup mulutnya tetapi tidak kuasa untuk membukanya juga karena aku terus menempelkan mulutku pada bibirnya... "Ssshhhh..." Tanganku pun tetap meremas jemari tangannya lalu pindah ke leher dan sebelah lagi ke pinggang... lama kelamaan naik ke buah dada yang masih terbungkus oleh pakaian seragam kantor.. lidahku mulai memainkan lidahnya begitu pula sebaliknya.. Ku perhatikan matanya mulai terpejam, jemarinya pun mulai agak kuat meremas tubuhku, kami tidak memperhatikan lagi film yang sedang di putar.

Aku raba ke bagian paha, tetapi terhalang oleh stocking yang panjang sampai ke perut, sudah tidak sabar aku untuk meraba kemaluannya, dia menarik tanganku agar jangan meraba barangnya, ku raba terus dan akhirnya dia pun mengalah, ku bisikan untuk melepas stockingnya, kami berhenti sejenak hanya untuk melepas stocking yang dia pakai itu, setelah itu kembali lagi ke permainan semula, ku rogoh dengan tanganku yang kekar dan berburu selangkangannya yang masih terbungkus dengan cd nya, tanganku mulai kepinggulnya. Ternyata dia memakai cd yang di ikat disamping, ku buka secara lembut dan perlahan agar memudahkan untuk melanjutkan ke memeknya, yang terdengar cuma suara nafas kami berdua, sampailah kau kepermukaan pusar lalu turun ke bawah, betapa kagetnya aku raba-raba ternyata bulunya hanya sedikit.

Ku lepas mulutku dari mulutnya dan bertanya, "La, bulu kamu dicukur ya?" Bukannya jawaban yang ku terima malah tamparan kecil yang mendarat dipipiku.. plaakk! Ku lanjutkan lagi.. sampai akhirnya film sudah selesai.

Kubisikan lagi, 'Saya ikatkan lagi ya, La?" tidak di jawab, ku ikatkan kembali, filmpun berakhir kita semua bubar. Melangkah di anak tangga ke tujuh, dia menarik aku lalu membisikan "Gi, talinya lepas.." buru-buru aku pepet samping kiri pinggulnya ada orang tidak menyangka.

Turun lagi ke anak tangga sembilan, eh dia bisikan lagi "Gi satunya juga lepas, kamu gimana sih! Ikatnya gak kencang nih"

"Maaf ya" ucapku.

Akhirnya dia menuruni tangga dengan merapatkan kaki dan memegang samping kiri roknya. Cepat cepat aku ambil motor sementara dia berdiri menunggu.

"Sampai juga akhirnya..." kami berdua pun hanya cekikikan saja.
"Mau kemana lagi kita sekarang?" kataku.
"Terserah aja lah, soalnya mau pulang pun males, lagu ribut sama nyokap"

Dia menjawab dengan singkat. Lalu kupercepat laju motorku menuju pondok tirta di Halim.

Begitu sesampainya, langsung lah kami masuk ke kamar, ngobrol-ngobrol sebentar, lalu aku ke kamar mandi untuk mencari kondom berwarna hitam yang selalu aku siapkan didalam tas dan kembali lagi terus ku ciumi dia sampai nggak bisa nafas. "Eeegghhh..." sambil mencabut mulutnya, "Pelan-pelan dong, Gi".

Mulailah aku menciumi secara perlahan sambil membuka baju dan bh nya.

Teteknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. putingnya mungil berwarna coklat gelap. Ku ciumi teteknya, "Sssshhhh.." sambil menjambak rambutku. Ku mainkan lidahku di putingnya yang satu sementara yang satu lagi ku remaskan tetek nya lainnya. "Sssshhh...", nafas yang memburu.

Kuturunkan roknya dan celana dalamnya, aku pun membaringkan dia ketempat tidur sambil terus menyusu. "Sssshhhh.. Ooohhhh.. Gi.." desah Shela.

Aku tak peduli dengan suara itu dan benar saja bulu jembutnya hanya sedikit dan halus-halusnya lagi, ku belai-belai meski hanya sedikit, lalu ku mainkan itilnya yang sudah basah, dia agak kaget.

"Aaauu, ahh.." ku perhalus lagi permainanku, mau ku masukan jemari ku ke memeknya tapi, "Aaaauuu, sakit Gi!" teriak Shela. Loh anak ini masih perawan rupanya, pikirku.

Ku jilati terus pentil nya sambil ku buka seluruh pakaianku, tampaklah dua insan manusia tanpa benang sehelaipun, dia memperhatikan kontolku sejenak lalu tertawa "Hahahhaha" kenapa kataku, "Bentuknya lucu.." katanya polos sambil meremas pelan kontolku dengan tangan kirinya. Lalu pelan-pelan ku geser pahanya agar merengang.

Ku pasangkan kondom yang baru ku beli tadi pagi, harganya gak terlalu semahal yang lainnya, tapi kondom berbungkus hitam ini selalu jadi andalan untuk urusan ranjang. Setelah itu, ku atur posisi untuk siap menerobos lubang memeknya.

"Eegghh.. eeggghh.." belum bisa juga, dua kali baru kepalanya yang masuk, aku tidak kehilangan akal, ku galat terus puting susunya dan secara perlahan kutekan pantatku agar masuk seluruh kontolku dan "Ssshhh... Eeeggghhh.. Sshhh" barulah masuk seluruhnya dan mulai kuayunkan secara perlahan sekali.
"Sshhhh.. Ssshhh. Aaakhhh.. Giiii.."
"Gii...' hanya suara yang terdengar, makin lama maki cepat ayunan pantatku dan kurasakan seluruh persendianku mau copot, "Sshhhh.. Oohhh.. My Goodd..." katanya.

Aku hentikan permainan karena aku mau keluar jadi ku hentikan sesaat, eh dia malah membalikkan tubuhku, ku atur posisi kontolku agar pas di lobang memeknya dan bbleessss, masuk lagi kontolku dalam lumatan memeknya yang masih kencang. Dia menaikan dan menurunkan badannya, "Ssss... Ssssshhhh.. Aaaahhhh..." mulutku di sumpal dengan susunya dan putingnya yang sudah menegang semua seperti kontolku yang menegang dari tadi.

"Sshhh.. Aaahhh... Oohhh ... Ssshhhh" lima menit kemudian dia menjambak rambutku dan menjatuhkan tubuhnya ketubuhku.

"Gi... Aaahhh.. Giii... Sssshhh"
Rupanya dia mencapai klimaks kejutan dari lubang memeknya seperti empot ayam.

"Ssshhhh... Aaahhh... Gaaa.."
Pejuhku nyemprot didalam liang memeknya kira kira empat atau lima kali kejutan, untung pakai kondom kalau tidak bisa repot.

Akhirnya kami berdua lemas dan bermandikan keringat, sesaat tubuhnya masih menindih tubuhku dan kuciumi dia dengan mesra. Lalu dia menggeser ke kasur, ku ambil sebatang rokok untuk ku hisap, ternyata dia ingin menghisap kontol ku lagi.

"Aahhhh.." sambil memijat-mijat kontolku.
"Jangan dikepalanya.." ku bilang.
"Emang kenapa??" Tanya Shela.
"Ngilu tau heheheh"

Ku tanya secara perlahan, "La, dulu kamu sama cowok kamu begini juga gak?"
"Nggak berani.." jawabnya singkat sambil menyudahi hisapannya di kontolku.
"Jadi ini yang pertama?" tambahku.

Shela hanya mengangguk, aku tidak memperhatikan kalau dikontolku itu ada tetasan darah dari memeknya. Dia berjalan menuju kamar mandi, lalu berteriak kecil "AAaaauuuu!'

"Kenapa Shela?!" tanya ku sedikit bingung.
"Aku mau kencing kok sakit ya" jawab Shela.

Lalua kami mandi dan membersihkan badan berdua. Tanpa terasa sudah jam delapan tiga puluh, kami memesan makan malam dna disantap tanpa busana.

Setelah santap malam ku galati lagi puting susunya sampai menegang kembali, aku meminta untuk mengulum kontolku tapi Shela menggeleng, ku raba memeknya juga mulai basah.

Kubalikkan dia, ku arahkan kontolku keliang memeknya dari belakang, "Aaaauuu" Teriaknya kaget dan terus kuayunkan dari pelan sampai begitu cepat.

"Ssshhh... Sssshhhh. Ssss.... Enakkk Giiiiii......"

Enaknya ketika di emut kontolku
Lalu dia minta aku berbalik dengan posisi terlentang sedang dia mulai menaiki tubuhku sambil susunya di sodorkan untuk dilumat lagi.

Kuarahkan lagi tanpa melihat dimana posisi lobangnya dan blleessss, dia mulai mengayunkan tubuhnya.

"Sssshhh... Ssshhh.. Aaahhhh.... Giiii...."
Lima menit kemudian tubuhnya kembali mengejang dan "AAAaaahhhh.... Giiii.."
Sambil merapatkan tubuhnya. Kini giliran aku yang tidak bisa bernafas karena tertutup rambut, ku hentakkan pantatku kuat-kuat dan ku ayunkan pantatku terus lalu.

"Ssshhh... Shelaaa..." pejuhku yang kedua keluar.

Kami istirahat sejenak lalu mandi air hangat lagi dan ku tengok jam tanganku sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Kuantarkan dia pulang kerumahnya dibilangan Tebet Timur.

Keesokkan harinya kami bekerja seperti biasanya, tetapi dia menghubungiku.

"Gi, masih sakit kalau pipis. Tuh sampai tadi pagi juga sakit".

"Nggak apa-apa, tapi enak kan? Mau nambah?" tanya ku menggoda.

"Nanti ya..." jawab Shela singkat. Aku hanya tersenyum membaca pesan singkatnya itu.


Semenjak saat itu aku secara rutin pasti tidak lupa untuk menyetubuhi Shela, baik karena kemauan aku atau karena libido Shela yang sedang naik. Kita bahkan sempat beberapa kali melakukannya di kantor secara diam-diam bila memang nafsu sudah tidak bisa tertahankan.




Cerita Seks | Cerita Sex | Cerita Mesum | Cerita Hot | Cerita Panas | Kisah Seksual | Cerita Ngentot | Foto Bugil | Foto Seksi | Cerita ML | Toket Gede | Penis Besar | Artis Bugil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Kiu Kiu Online | QQ Online | Dominoqq Online | Domino99