Cerita Seks Calon Istri Paman Aku Embat Juga |
Aku mempunyai
seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang rada telat untuk
menikah karena waktu itu ia berusia 40 tahun. Hal ini disebabkan karena pamanku
adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping
hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dengan wanita-wanita muda
oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, tidak ada yang cocok
dengan matanya, katanya.
Cerita Seks Calon Istri Paman Aku Embat Juga
Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke
rumahnya, datang teman pamanku dengan seorang wanita yang sangat cantik dan
ayu, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi
calon miss universe.
Kemudian kami diperkenalkan dengannya, wanita itu bernama Cantika,
ternyata namanya pas sekali dengan wajahnya yang memang cantik itu. Ia berusia
25 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku
itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Cantika memang enak untuk diajak
ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena
aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Cantika.
Tapi tidak demikian halnya dengan Cantika. Ia lebih sering
memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali,
seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Cantika lebih
menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak
dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara,
kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan
sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya
agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya.
Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka
pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat
rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung
pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba
ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Cantika.
“Eh, ada apa Tik?”
“Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?”
“Kenapa enggak sekarang aja?”
“Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa”.
“Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?”
“Kenapa enggak sekarang aja?”
“Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa”.
Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dengan
seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Cantika sih. Tapi
aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur,
soalnya kan besok harus masuk kerja.
Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya
langsung padanya.
“Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Bon?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu”
“Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi”
“Napsu yang mana nih?” Cantika sepertinya memancingku.
“Napsu makan dong, gua kan belum sempat makan siang!”
Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini
orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku
sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu
pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis
lagi.
“Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak elu ke apartment gua
sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol banyak sama elu”
Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.
Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena gua mau kasih surprise buat elu” katanya manja.
“Alahh, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?”
Lalu Cantika bilang, “Nih catet yah, apartment XYZ, lantai 6, pintu no. 34, jangan lupa yah!”, “Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
“Bye-bye Bon”
Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa yang
akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya
nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti
ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam
kesibukan pekerjaanku.
Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 16.58, sudah waktunya
nih, pikirku.
Lalu aku pun
mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di
Roxymas. Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang
diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya
sedang membuka pintu ruanganya.
Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Tik..”
Cantika tersentak kaget, “Wah gua kira siapa, pake tepuk segala”
“Elu kan kasih surprise buat gua, jadi gua juga mesti kasih surprise juga buat elu”
Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal elu yah, awas nanti!”
Kujawab saja, “Siapa takut, emang gua pikirin!”
“Ayo masuk Bon, santai aja, anggap aja rumah sendiri” katanya setelah pintunya terbuka.
Ketika aku masuk, aku langsung terpana dengan apa yang ada di
dalamnya, kulihat temboknya berbeda dengan tembok rumah orang-orang pada
umumnya, temboknya dilukis dengan gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia
sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma
kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek
simpanan, pikirku.
Sambil aku berkeliling, Cantika berkata, “Mau minum apa Bon?”
“Apa saja lah, asal bukan racun” kataku bercanda.
“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh” kata Cantika sambil tertawa.
“Apa saja lah, asal bukan racun” kataku bercanda.
“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh” kata Cantika sambil tertawa.
Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Bon, kalo elu mau nonton, setel aja langsung..!”
Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa
gua enggak salah denger nih..?”
Lalu katanya, “Kalo elu merasa salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!”
Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.
Lalu katanya, “Kalo elu merasa salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!”
Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.
“Duduk sini Bon, jangan bengong aja, kan udah gua bilang anggap
aja rumah sendiri..!” kata Cantika sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.
Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Tik, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?”
Cantika tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.
Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Elu tau Bon,
sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen menatap elu terus, ngobrol
terus. Bon, gua suka sama elu”
“Tapi kan kemarin elu dikenalkan ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?”
“Iya, tapi gua enggak mau dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Cantika sambil mendesah.
“Tapi kan kemarin elu dikenalkan ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?”
“Iya, tapi gua enggak mau dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Cantika sambil mendesah.
Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua
enggak enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua”
Cantika diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Cantika tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai ku usap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, ku tatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Cantika, gua cinta elu”
Cantika diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Cantika tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai ku usap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, ku tatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Cantika, gua cinta elu”
Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya,
lalu pelan-pelan ku kecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Cantika
pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam
berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun
tidak sebesar punyanya bintang film porno. Cantika menggeliat seperti cacing
kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.
Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu
ku remas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu.
“Aaahh, buka aja BH-nya Bon, cepat, oohh..!”
Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan.
“Esshh.. Ouwww.. Aduhh.. Bon.. Nikmat sekali lidahmu.. Teruss..!”
Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang ku kenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dengan kedua tanganku.
“Aouww Bon, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelayut manja melingkari leherku.
Kemudian ku letakkan Cantika pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu
aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut
dengan mesranya sambil berpelukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah
dadanya, ku jilat-jilat dengan lembut, Cantika mendesah-desah nikmat. Tidak
lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke
perutnya, Cantika menggeliat kegelian.
“Aduh Bon, elu ngerjain gua yah, awas elu nanti..!”
“Tapi elu suka kan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek gua Bon..!”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!”
“Tapi elu suka kan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek gua Bon..!”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!”
Langsung saja ku buka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi
langsung saja ku jilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Cantika menggoyang-goyangkan
pinggulnya dengan liar seakan-akan tidak mau kalah dengan permainan lidahku ini.
“Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.. Lebih dalemm, oohh.. Nikmat sekali..!”
Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.
“Bon, masukkin aja titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan
lagi..!”
Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.
“Cantika, apa elu tidak menyesal perawan elu gua tembus..?”
“Bon, gua rela kalau elu yang ngambil perawan gua, bagi gua di dunia ini cuma ada kita berdua aja”
Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dengan kuat, rasanya
seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.
“Aduh sakit Bon, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
“Aduh sakit Bon, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.
“Pelan-pelan Bon, masih sakit nih..!” katanya meringis.
Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Cantika sangat menikmati sekali permainan ini.
Tidak lama kemudian ia mengejang, “Bon, aa.. akuu.. mau keluarr..,
teruss.. terus.., aahh..!”
Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Tik, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?”
“Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.
Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Tik, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?”
“Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.
Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
“Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
“Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”
Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.
Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun
dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan
menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas aku dapat melihat bagaimana
rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang
menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.
Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan
selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.
Lalu ia berkata kepadaku, “Bon, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Bon, gua sangat sayang pada elu”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat.
Lalu ia berkata kepadaku, “Bon, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Bon, gua sangat sayang pada elu”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat.
Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu
selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang
aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah
semua orang sudah pulang.
Kadang ia
juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah
mencarinya lagi, soalnya tiap kali Cantika ditelpon, yang menjawabnya adalah
mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Cantika, mungkin akhirnya pamanku
jadi bosan sendiri.
Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah
bertemu dengan pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi
ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali
menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga.
Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.
Cerita Sex Selingkuh, Cerita Sex
Pasutri, Cerita Sex Hot, Cerita Ngentot Terbaru, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita
Bokep, Cerita Mesum, Cerita Hot, Cerita Sex Bergambar, Cerita Sex Panas, Cerita
Bokep Seks, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Tante, Kisah Seks, Cerita Panas, Cerita
Mesum
*****BERSAMA KLUB4D PASTI BISA*****
BalasHapusMARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DI KLUB4D BANDAR TOGEL TERBESAR DAN TERPERCAYA,KLUB4D MENYEDIAKAN DATA SGP | DATA HK | PENGELUARAN HK | PENGELUARAN SGP | KELUARAN HK | KELUARAN SGP
link alternatif :
https://klub4d.vip/
https://klub4d.website
http://94.237.53.108
http://klub4d.tech/
http://klub4d.life
seperti : OVO, Gopay, BRI Link, Link AJA, sAKUKU , DoKu ...
Tapi harus transfer ke rekening kita bossku ..